SEPEDA
PERJUANGAN
Sepeda onthel ini dulunya setiap hari dipakai bapak untuk bekerja
di KUA Sugihwaras Bojonegoro yang berjarak 12 km dari Balen. Berarti
jarak tempuh tiap hari 24 km. Bahkan kalau lagi musim pengantin bisa
mencapai jarak tempuh 2 x 50 km dan waktunya malam hari. Karena wilayah
Kecamatan Sugihwaras luas sekali, sebelum dipecah menjadi Kecamatan
Temayang. Apalagi antara tahun 1975-1985 jalan kecamatan masih jelek
sekali, yang bisa dilalui sepeda hanya tepi kastin, sehingga habisnya
karet ban hanya sebelah.
Dengan sepeda ini banyak sekali suka duka yang dialami bapak
karena karena harus sering bertugas malam hari dan keluar masuk hutan,
menyeberangi sungai. Kadang bertemu ular besar di tengah hutan, pernah
juga di Temayang mau pulang bingung, seharusnya belok kanan menuju
Sugihwaras tapi beliau belok kiri/barat sampai di Dander, yang akhirnya
diteruskan ke Bojonegoro terus ke Balen.
Kenapa tidak pakai sepeda motor ? Sebelumnya bapak memakai sepeda
motor Honda Bebek 50cc warna merah buatan tahun 67 yang sedelnya masih
terpisah. Kemudian ganti Honda 69 warna biru, yang setiap saya bangun
tidur punya tugas mengelap dan membunyikan sepeda tersebut. Suatu hari
karena lagi apes, bapak waktu berangkat ke kantor dalam perjalanan
menabrak sapi, sehingga tangan kanan beliau putus. Akhirnya trauma dan
sepeda motor dijual ganti sepeda onthel. Tapi tugas saya tetap
berlanjut untuk mengelap sepeda setiap pagi meskipun onthel. Dan
bapakpun sangat sayang dengan sepeda ini, karena tiap malam sepeda
ini dikunci dengan rantai, untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan Sehingga cat rangkanya pada mengelupas kena gesekan ratai
besi.
Beliau bercerita suka dukanya setelah saya berumah tangga. Dan
saya berpikir begitu berat perjuangan beliau untuk menghidupi keluarga,
yang waktu itu saya hanya keluyuran, makan dan tidur. Makanya sepeda
beliau saya koleksi untuk kenang-kenangan, karena nilai historisnya
tinggi. JZ13MGS
|