MODIFIKASI TOMBO PINGIN
Sejak Sekolah Dasar
kira-kira tahun 1975 saya sudah senang bila melihat Toyota Hard Top
pakai ban radial yang lewat depan rumah. Kapan-kapan saya juga
pingin memiliki mobil jenis tersebut. Setelah bekerja saya sebenarnya
ingin memiliki mobil jenis jeep 4x4 yang saya cita-citakan. Tapi setelah
pikir-pikir tentang daya angkut dan fungsi akhirnya pilihan jatuh pada
MPV Isuzu Panther.
Kenapa memilih multi fungsi ? Karena sewaktu-waktu saya harus
mengangkut kira-kira 10 penumpang (saya sekeluarga, ibu/bapak, ibu
mertua, saudara dan keponakan) untuk rekreasi atau berkunjung ke sanak
keluarga. Kalau jeep kan tidak cukup.
Lantas untuk mengobati keinginan saya sejak kecil (baca about
us), maka Isuzu Panther PPL 1993 saya utak atik biar tampangnya
mirip mobil petualangan dan offroad (bila dilihat dari depan tidak lagi
bertampang mobil panther). Pertama saya pasang rak (bekas raknya Jimny
Kotrek), pasang snorkle, lampu-lampu variasi, mendesain bemper depan (selama
seminggu) di tukang las, Ganti anting belakang yang lebih panjang, torsi
depan diputar maksimal (keduanya untuk menaikkan body). Untuk
mendapatkan ban pacul ring 14", saya sempat petualangan di internet
selama setengah tahun. Karena tanya teman-teman untuk ban pacul (MT)
ring 14" tidak ada yang tahu, karena tidak umum digunakan Di internet
akhirnya saya menemukan dua merk yaitu KUMHO dan MAXXIS. Saya memilih
KUMHO. Saya lengkapi juga dengan radio komunikasi ICOM 02N dan bergabung
dengan RAPI Wilayah 4 Bojonegoro dengan callsign JZ13MGS (MIGAS)
Untuk sticker-sticker saya dapatkan lewat internet dari GENTA AUTO
SPORT Jakarta (Djarum Super Real Adventure Offroad, DSRAO) dan BLOEDUS
MANAGEMENT INDONESIA, BMI Makassar (Gudang Garam Rally Indonesia) serta dari
TOYES (offroader Bojonegoro) terakhir dari redaksi majalah JIP.
Rasanya senang sekali mobil saya bisa tampil beda dan bisa
bergabung ke semua komunitas. Dimana saja mobil ini di perhatikan banyak
orang, mulai anak kecil sampai kakek-kakek. Ada yang bilang : mobil
polisi, sangar, dsb. Malah toko gypsum/kaca grafier di barat trafic
light Jl. Veteran bertanya : dinas di polsek mana ? Saya jawab polsek
kota, terus saya cepat-cepat pergi. Pernah pada malam minggu saya lewat
Jl. Veteran, lampu blitz saya nyalakan, anak-anak yang cangkruk pada
semburat lari, karena dikira mobil polisi. Ini saya ketahui setelah
teman sekolah anak saya (Ova) di sekolahan bercerita " Va dek bengi
tiwas aku mlayu, tak kiro sing liwat mobil polisi, soale aku gak nggowo
stnk. Kata Ova " Kacian dech lu " 010608 JZ13MGS |