VESPA KORBAN BANJIR 
      Pada tahun 1999 di Bojonegoro lagi tren Vespa, sehingga ada beberapa Club Vespa yang didirikan. Karena hampir setiap malam minggu saya ke aloon-aloon akhirnya saya tertarik untuk bergabung. Wach ini cocok dengan hobby saya keluyuran, kerennya adventure. Tapi bagaimana ya saya belum punya Vespa. Akhirnya berpikir dan ingat kalau pak lik saya yang di Madiun punya Vespa Bajaj tahun 1975 warna biru muda (cat besi warna tabung elpiji) yang mungkin boleh saya beli. Ternyata boleh saya beli dengan harga  Rp 400.000,-tahun 1999 dengan kondisi yang amburadul, mesin megap-megap, stnk juga mati dua tahun, ban halus semua. Kemudian saya masukkan bengkel beberapa kali dan menghabiskan dana Rp 1.500.000,- termasuk menghidupkan stnk di Polres Madiun.
        Pingin ikut Club Vespa tercapai dan tiap malam minggu mejeng di depan Pendopo Kabupaten Bojonegoro. Dan kadang menghadiri arisan, undangan club-club Vespa luar kota. Lama kelamaan saya jenuh juga karena teman-teman Vespa kalau pergi keluar kota tidak tau waktu dan wani loro (berani sakit/sengsara) dan tidur disembarang tempat, di depan toko, aloon-aloon dsb. Club Vespa, clubnya orang nekat.
        Vespa ini sudah saya cat sendiri dengan kuas tangan lima kali, dari warna biru muda menjadi hijau tentara, biru donker, hitam dan kembali hijau tentara (warna favorit) dari bahan cat pagar.
        Tapi kasihan nich Vespa saya sekarang lagi mogok karena habis terendam banjir 60 cm satu tahun dari tanggal 29 Desember 2007 s.d. 01 Januari 2008, mesinnya penuh air. Sekarang lagi nunggu bantuan, maaf korban banjir.  310508 JZ13MGS